Jumat, 13 April 2018

Sri Mulyani Sebut Asing Percaya Utang RI Masih Sehat


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat suara terkait dengan aksi lembaga pemeringkat internasional Moody's yang kembali memberikan kenaikan peringkat utang bagi Indonesia. Dia menilai reformasi yang dilakukan pemerintah berjalan dengan baik.

Moody's meningkatkan sovereign crefit rating (SCR) Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil pada 13 April 2018.

"Dengan demikian, Indonesia sudah mendapat peringkat Baa2/BBB dari empat lembaga, yakni Fitch (Desember 2017), JCRA (12 Februari 2018), R&I (7 Maret 2018), dan moody's," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari laman Facebooknya, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Moody's menyatakan bahwa peningkatan rating ini didukung oleh kerangka kebijakan pemerintah dan otoritas lainnya yang lebih kredibel dan efektif dalam mendukung stabilitas kondisi ekonomi makro. Lalu, kebijakan fiskal pemerintah juga dianggap lebih hati-hati serta kebijakan moneter yang kondusif dapat meredam tekanan yang bersumber dari internal maupun eksternal.

Sri Mulyani mengatakan Moody's juga menilai bahwa membaiknya diversifikasi basis ekspor turut mendukung terjaganya stabilitas perekonomian, khususnya dalam perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Selain itu, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan stabil serta sistem perbankan yang sehat turut menjadi catatan positif dalam kenaikan dalam kenaikan rating Indonesia.

Dari sisi Fiskal, lanjut Sri Mulyani, defisit anggaran APBN yang selalu berada di bawah 3% menjadi indikasi disiplin pemerintah dalam menjaga keberlangsungan dan kesehatan fiskal. Berdasarkan proyeksi Moody's, dengan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan akselerasi belanja produktif, tingkat utang pemerintah akan tetap di bawah negara lainnya yang dalam kelompok investment grade.

"Hal ini menunjukkan optimisme pihak eksternal terhadap kesehatan fiskal Indonesia, baik saat ini maupun pada masa yang akan datang," ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menyebutkan Stable Outlook menggambarkan posisi rating yang stabil dalam beberapa waktu ke depan, serta menunjukkan risiko yang berimbang. Adapun, beberapa negara yang berada dalam posisi rating sama dengan Indonesia antara lain Spanyol, Kolombia, Uruguay, Filipina, Bulgaria, India, Italia, dan Panama.

"Keputusan Moody's untuk menaikkan rating Indonesia menunjukkan bahwa reformasi struktural dan fiskal yang dilakukan pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk Bank Indonesia dinilai baik," tegas dia.

Namun demikian, wanita yang akrab disapa Ani ini mengaku bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.

"Pemerintah telah dan akan terus melakukan langkah-langkah pro aktif untuk mewujudkan hal tersebut melalui pengelolaan APBN dan kebijakan fiskal yang kredibel dan efektif," tutup dia. [detik.com]

0 komentar

Posting Komentar